REMAJA DAN NARKOBA
![*](file:///C:/Users/WIN7~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Maraknya narkotika dan obat-obatan terlarang
telah banyak mempengaruhi mental dan sekaligus pendidikan bagi para pelajar
saat ini. Masa depan bangsa yang besar ini bergantung sepenuhnya pada upaya
pembebasan kaum muda dari bahaya narkoba. Narkoba telah menyentuh lingkaran
yang semakin dekat dengan kita semua. Teman dan saudara kita mulai terjerat
oleh narkoba yang sering kali dapat mematikan. Sebagai makhluk Tuhan yang kian
dewasa, seharusnya
kita senantiasa berfikir jernih untuk menghadapi globalisasi teknologi dan globalisasi yang berdampak langsung pada keluarga dan remaja penerus bangsa khususnya. Kita harus memerangi kesia-siaan yang di akibatkan oleh narkoba.
kita senantiasa berfikir jernih untuk menghadapi globalisasi teknologi dan globalisasi yang berdampak langsung pada keluarga dan remaja penerus bangsa khususnya. Kita harus memerangi kesia-siaan yang di akibatkan oleh narkoba.
I Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
1. a. Kegagalan yang di alami dalam kehidupan
Tidak memiliki rasa percaya diri ataupun kurang mendapat kasih sayang orang
tua dapat menyebabkan timbulkan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
Misalnya saja, orang tua yang terbilang sukses dalam berkarir tetepi kurang
memberi perhatian kepada keluarga, adanya perselisihan di keluarga hingga
mengalami kehancuran (Broken Home).
1. b. Pergaulan yang bebas dan
lingkungan yang kurang tepat.
Menurut teori Waddington, mengenai “develope mental land scape”, jika seorang anak ditempatkan
pada suatu lingkungan tertentu, maka sulitlah bagi kalangan tersebut untuk
mengubah pengaruhnya, terlebih lagi jika lingkungan itu sangat kuat
mempengaruhi anak tersebut. Dengan demikian untuk mencegah penggunaan narkoba,
maka land scape (lingkungan) yang
baik saat ini adalah lingkungan Islam. Sebagai orang tua seharusnya dapat
memperingatkan anaknya agar tidak bergaul dengan teman yang berakhlak tidak
baik.
1. c. Kurangnya siraman Agama
Untuk memerangi narkoba, upaya yang perlu di
lakukan adalah membangkitkan kesadaran beragama dan menginformasikan
hal-hal yang positif dan bermanfaat kepada para remaja. Karena, pada zaman
sekarang ini sangt sedikit para remaja yang sadar akan pentingnya siraman
agama.
1. d. Keinginan untuk sekadar mencoba
Keyakinan bahwa bila mencoba sekali takkan ketagihan adalah salah satu
penyebab penggunaan narkoba, karena sekali memakai narkoba maka mengalami
ketagihan dan sulit untuk di hentikan. Maka dari itu, bila seseorang ingin
terhindar dari narkoba, harus dapat menjauhkan dirinya dari hal-hal yang
memungkinkan untuk mencoba dan bersentuhan dengan narkoba.
II. Narkoba Yang Banyak Beredar Di Masyarakat.
Ada banyak jenis narkoba yang beredar di
masyarakat yang banyak di salahgunakan oleh remaja, antara lain:
·
Heroin, di sebut juga dengan putaw, putih, PT, bedak, etep.
·
Morfin, yaitu narkoba yang di olah dari candu/opium yang mentah.
·
Kokain, di sebut juga dengan crack, coke, girl, lady.
·
Ekstasi, di sebut juga dengan ineks, kancing.
·
Shabu-shabu, di sebut juga dengan es, ss, ubas, kristal, mecin.
·
Amphetamin, di sebut juga dengan speed.
# Zat Hirup
Berbagai jenis bahan perekat yang di pasarkan sebagai bahan bangunan juga
sering kali di salah gunakan untuk di hirup, antara lain: lem kayu (sejanis
aica aibon), cat, thinner.
# Obat Penenang, di sebut juga pil koplo
Berbagai obat penenang dan obat tidur (anti-insomnia) juga sring di pakai
oleh pecandu narkoba. Obat-obatan in masuk daftar G dan psikotropika, tetapi di
perjualbelikan secara bebas di kios-kios kaki lima.
Secara keseluruhan obat-obatan ini dapat menimbulkan gangguan-gangguan pada
sistem saraf manusia, juga pada organ-organ tubuh manusia. Narkoba juga akan
mengakibatkan kcanduan/ketagihan kepada pemakainya dan apabila pemakaian di
hentikan, dapat mengakibatkan kematian. Ciri-ciri kecanduan antara lain:
kejang, sakit perut, badan gemetar, muntah-muntah, mata dan hidung berair,
hilangnya nafsu makan dan hilangnya/berkurangnya berat badan.
III.b. Akibat Penggunaan Narkoba Terhadap Lingkungan Di Masyarakat
Penggunaan narkoba dapat menghilangkan kesadaran pemakainya, menyebabkan
paranoia (linglung), juga dapat membuat pemakainya menjadi ganas dan liar
sehingga dapat mengganggu ketentraman di masyarakat. Untuk mendapatkan
barang-barang haram itu, di perlukan tidak sedikit biaya, sehingga dapat
menimbulkan perbuatan-perbuatan kriminal seperti pencurian, perampasan ataupun
pertengkaran dan tidak sedikit pula yang menimbulkan pembunuhan.
IV. Pencegahan Dan Penanggulangan Terhadap
Penyalahgunaan Narkoba
Ada banyak hal untuk mencegah penggunaan narkoba antara lain adalah:
·
membangkitkan kesadaran beragama, menginformasikan hal-hal positif dan
bermanfaat.
·
Selektif dalam memilih teman.
·
Selektif dalam memilih makanan dan minuman.
·
Menghindarkan diri dari lingkungan yang tidak tepat.
·
Membentuk kelompok-kelompok kecil yang saling mengingatkan.
·
Bila berhadapan dengan orang/teman yang mulai bersentuhan dengan narkoba,
gunakan kasih sayang untuk menariknya ke jalan hidup yang lebih sehat.
·
Mengetahui fakta-fakta tentang narkoba termasuk akibat-akibat yang di
timbulkan oleh barang-barang haram tersebut.
![*](file:///C:/Users/WIN7~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Hingga kini
penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh
penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa
didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan
genk. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas,pemerintah khawatir
akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela.
Menurut kesepakatan
Convention on the Rights of the Child (CRC) yang juga disepakati Indonesia pada
tahun 1989, setiap anak berhak mendapatkan informasi kesehatan reproduksi
(termasuk HIV/AIDS dan narkoba) dan dilindungi secara fisik maupun mental.
Namun realita yang terjadi saat ini bertentangan dengan kesepakatan tersebut,
sudah ditemukan anak usia 7 tahun sudah ada yang mengkonsumsi narkoba jenis
inhalan (uap yang dihirup). Anak usia 8 tahun sudah memakai ganja, lalu di usia
10 tahun, anak-anak menggunakan narkoba dari beragam jenis, seperti inhalan,
ganja, heroin, morfin, ekstasi, dan sebagainya (riset BNN bekerja sama dengan
Universitas Indonesia).
Berdasarkan
data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku dengan
tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu
mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (khususnya di
kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan
mengancam. Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah
mulai mencoba-coba mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup
zat-zat adiktif (zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan
tembakaunya.
Narkoba adalah isu
yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu pihak saja.
Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang. Mencari
solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan
memobilisasi semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan
komunitas lokal. Adalah sangat penting untuk bekerja bersama dalam rangka melindungi
anak dari bahaya narkoba dan memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat
seiring dengan menjelaskan kepada anak-anak tentang bahaya narkoba dan
konsekuensi negatif yang akan mereka terima.
Anak-anak
membutuhkan informasi, strategi, dan kemampuan untuk mencegah mereka dari
bahaya narkoba atau juga mengurangi dampak dari bahaya narkoba dari pemakaian
narkoba dari orang lain. Salah satu upaya dalam penanggulangan bahaya narkoba
adalah dengan melakukan program yang menitikberatkan pada anak usia sekolah
(school-going age oriented).
Di Indonesia,
perkembangan pencandu narkoba semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada
umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia
produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba
biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok
ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari
kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut
bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba.
Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar